Prosa dan Puisi

Hujan (tak pernah sama)

image

Kemarin gerimis menyapa keringnya rasa. Aku terduduk tersenyum mengingat aku yang tak boleh mengenangnya, mengingat kemarau panjang yang mendera sejak awan berarak dari tempatku berpijak, membawa serta pula hujan yang dulu pernah menjadi teman baikku. Ya, kemarin gerimis menyapa tanah yang kini kering. Meski dalam mimpi singkat di malam hari.
Kemarin, gerimis kembali menyapa keringnya rasa. Aku susah payah menarik lagi logikaku yang melumpuh. Kalau saja awan tak berarak, kalau saja tanah ini masih subur oleh hujanmu, kalau saja.., kalau saja.., kalau saja hujan masih setia di tanah ini. Ah, mungkin tanah ini tak akan sekering ini.
Continue reading “Hujan (tak pernah sama)”

Advertisement
Uncategorized

Dalam Gerimis Senja

Dalam Gerimis Senja

Tertatih melambai-lambai

tiba-tiba aku seperti daun

jatuh

tidak ada angin

hanya saja suara rintik ini

ah, aduhai syahdu sekali

aku jatuh seperti daun

bertemu dengan bumiku

tapi jauh sekali di sana anginnya

rintik-rintik ini apakah membawa angin?

Gerimis senja

tidak ada biru langit

apalagi senja memerah

tapi aku daun tetap jatuh

mencium bumiku

mencari angin yang menjadikanku jatuh Continue reading “Dalam Gerimis Senja”