ada sejuta pikir yang kudiamkan
kubiarkan dalam baris-baris pertanyaanku pada waktu
aku bertanya
juga merajut sebanyak mungkin harapan
juga meniadakan takut yang terus mengumpat di celah bulir mimpi
kalau kamu mengerti
terlalu banyak kenangan terbangun
terlalu banyak rindu-rindu mengendap
hingga sebait masa depan memaksa untuk kuintip
hingga selarik kenangan kutulis untuk sebuah masa depan aku
masa depan kamu
masa depan kita
kalau kamu mengerti
ada kamu di setiap kenangan, cerita, dan sebait masa depan
sesosok ciptaan Tuhan yang dikenal hatiku
ada kamu dalam sepilin doa
ada kamu yang tidak kutahui bagaimana
ada kamu yang tidak kutahui mengapa
jadi, biarkan kamu
biarkan aku
biarkan kita
biarkan masa depan berpelukan dengan semua kenangan
semoga saja.
semoga saja. Karena tetap..
Tetap Tangan Tuhan yang menuliskan kisah
aku, kamu, dan masa depan
Bandung,
23 Januari 2012
01.11 WIB